Sabtu, 26 Juni 2010

# FanFic : Tochinojunsu Part 2/3


Title:  Tochinojunsu part I/3
Author: na_toma_inoo/Na-chan
Pairing: Ikuta Toma X Uchi Hiroki X Hasegawa Jun X Kusano Hironori X Kazama Sunsuke
Rating:
Genre: -
Theme: Yaoi/Non Yaoi 

Disclaimer: Saya hanya pemilik alur dari cerita ini..hohoho
Warnings: ini hanya khayalan dan berharap akan tercapai







Malam itu Toma masih tidak percaya dengan apa yang baru saja ia ketahui. Dia akan debut? Hal yang selama ini ia harapkan sekali. Yang lebih menyenangkan lagi adalah ia debut dengan mantan anggota 4tops, sahabat – sahabat seperjuangannya.  Ya, walalupun tanpa Yamapi ia tetap bahagia, pikirnya. Ketika sedang melamun di beranda kamarnya tiba-tiba,

“Kring...Kring...”

Toma mengambil Handphonenya dan menatap layar Handphonenya dan di sana tertulis nama ‘Yamapi’dengan semangat Ia mengangkat Telepon dari Yamashita.

“Pi, Ada apa menelpon ku?” Tanya Toma Berseri-seri.

“Tadi kau kemana? Kenapa tidak menyusulku bersama Uchi dan Kusano.

“Ah, Maaf. Tadi aku lelah sekali. Jadi langsung pulang.” Ucap Toma berbohong. Ia memang tidak ingin ikut Uchi dan Kusano untuk menemui Yamashita dan Member News, karena Kalau Ia ikut ia pasti akan menceritakan semuanya kepada Yamashita.

“Ah, begitu ya?Aku pikir kau marah padaku” Ucap Yamashita sambil tertawa.

“Apa-apaan kau ini?! Tentu saja tidak. Kau tahu aku tidak bisa marah padamu kan?” Balas Toma sambil tertawa juga.

“ Ya,sudah kalau begitu. Besok apa kegiatanmu?” Tanya Yamashita.

“ Kau ini seperti pacarku saja bertanya tentang kegiatan ku” Ledek Toma.

“ Jadi kau tidak suka aku menanyakan kegiatanmu? Baiklah kalau begitu. Aku tidak akan menanyakannya lagi” Ucap Yamashita dengan nada marah.

“Kau marah Pi?” Tanya Toma sambil tertawa.

“Tidak!” Jawab Yamashita Ketus.

“Baiklah...Baiklah..akan ku jawab..kau ini benar-benar seperti wanita ya..Hahaha..Besok aku ada shooting dan sebelum shooting mungkin aku akan ke kantor”

“Ke kantor lagi?” Tanya Yamashita penasaran.

“Ya, Kenapa? Memangnya ada apa kalau aku ke Kantor?”

“Tidak, hanya saja aneh bagiku. Kau yang tak pernah datang ke kantor tiba-tiba jadi sering ke kantor, ada apa sebenarnya?dan tadi  kau, Hasejun, Kazama, Uchi, serta Kusano ke kantor, aku benar-benar penasaran. Tadi aku bertanya kepada Uchi dan Kusano, tapi mereka tidak menjawab. Toma, jawablah. Kau sahabatku kan? Jangan sembunyikan sesuatu dariku! ” selidik Yamashita.

“Kau ini mau tau saja..Nanti saatnya juga kau tahu kenapa aku sering ke kantor. Sudah ya..sudah malam, aku mengantuk sekali...sampai ketemu nanti” Ucap Toma mengakhiri Telpon.

Ia menarik nafasnya panjang-panjang, hampir saja Yamashita berhasil mengorek keterangan darinya untung saja ia punya cara untuk menghindar. Tapi sampai kapan ia bisa menghindar dari Yamashita, karena Yamashita sepertinya sangat penasaran. ‘Ah, sudahlah saat seperti ini pasti tidak akan lama..Yang penting aku debut dan aku senang sekali atas itu’Pikirnya..



Keesokan harinya, dengan semangat ia berencana pergi menuju kantor dengan shinkanshen. Pagi itu dia benar-benar semangat pergi kerja.

“ Ada apa denganmu Nii-chan? Sepertinya kau semangat sekali pagi ini?” Tanya Ryuuhei kepada Kakaknya ketika sedang sarapan.

“ Bicara apa kau ini! Bukankah aku memang selalu semangat?” Jawab Toma sambil tersenyum dan duduk dikursi sebelah adiknya.

“ya memeng, tapi kali ini sangat berbeda…”

“Ah, sudahlah..jangan bicara macam-macam..habiskan saja makananmu, nanti kau terlambat ke Sekolah” Potong Toma.

“Ya, baiklah. Kau ini seperti biasa kalau ada yang di sembunyikan pasti langsung memotong pembicaraanku.” Ucap Ryuuhei dengan Nada kesal.
Toma hanya  tersenyum melihat mimik wajah adiknya yang sangat kesal.

“Kalian ini bertengkar saja. Toma, Kau sudah rapi, apa akan berangkat sepagi ini” Ucap Ibunya terkejut, karena tak seperti biasanya Toma pergi bekerja pagi-pagi sekali.

“Ya, hari ini aku harus pergi ke Kantor” Jawab toma bersemangat.

“ke kantor? Ada apa? “

“Tidak ada apa-apa. Hanya sedang ada proyek yang harus di bicarakan dengan Johnny san.” Ucap Toma mencoba menyembunyikan tentang Debutnya kepada Ibunya.  

“ Proyek? Proyek apa?”

“Sudahlah, Nanti juga Ka-san tahu. Aku pergi pergi sekarang” Ucap Toma sambil mencium pipi ibunya.

“Baiklah, hati-hati di jalan”

Toma  berjalan menuju stasiun dengan wajah riang. Tiba-tiba, ‘Kring..Kring’
“Uchi?” Ucapnya ketika melihat layar handphonenya.

“Ada apa Uchi?Bukan kah sebentar lagi kita akan bertemu” ucap Toma sambil tersenyum.

“ Toma, aku masih tidak yakin dengan apa yang akan kita lakukan. Selain itu kita belu diberi tahu kapan pengumuman itu akan dilaksanakan. Aku benar-benar tidak kuat menyembunyikan semua ini dari orang-orang terdekatku. Dan kamu tahu. Member NewS terus memaksaku mengatakan apa yang kemarin kita bicarakan dengan Johnny-san. Apalagi Yamapi, ia sangat penasaran dan memaksa aku serta Kusano untuk mengatakan semuanya, Untung saja aku dan Kusano dapat mengendalikan keadaan kemarin.Fiuh” Ucap Uchi menjelaskan panjang lebar.

“Uchi…uchi…tenanglah. Aku yakin tidak lama lagi hal ini akan berlangsung. Kamu pikir kamu saja yang mengalami hal itu. Yamapi semalam juga menelponku dan menanyakan hal yang sama. Ya, sama sepertimu aku juga kesulitan menghadapi anak yang satu itu. Tapi aku yakin semuanya akan cepat berakhir. Ngomong-ngomong sekarang kamu dimana?”  Tanya Toma.

“Aku masih dirumah, baru akan berangkat”

“kalau begitu tunggu apalagi, cepatlah berangkat. Aku juga sudah sampai stasiun.”

“Baiklah kalau begitu. Sampai bertemu nanti” ucap suara diseberang.
Toma menutup telponnya sambil tersenyum.
                                                ***
Uchi menutup teleponnya kemudian menarik nafas dalam-dalam, lalu bangkit dari duduknya sambil meraih tas yang ada disampingnya.

Ia terus menyusuri jalan sambil terus-terusan berfikir hal yang sangat mengganggunya sejak semalam. Ia terus berfikir, ‘apa dia mampu debut untuk kedua kalinya, tidak! Ini yang ketiga kalinya! Ia telah gagal di Kanjani8 dan NewS, apa dia akan sukses dengan Tochinojunsu? Ia takut membuat masalah lagi seperti ketika ia dengan NewS dan Kanjani8’.  Sebenarnya itu yang ingin ia katakan pada Toma tadi ketika menelpon tapi ia mengurungkan niatnya.

“ah, sudahlah. Benar kata Toma, aku tidak perlu memikirkan macam-macam, ini adalah jalan yang sudah ditentukan untukku.Yosh! semangat” Ucapnya ketika sampai di depan stasiun.
                                                ***
            To Be Continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar