Jumat, 16 Desember 2011

#1 [ Fanfiction ] Thank you love

Title: Thank you love
Author: YukaPinku (Me)
Characters Involved:  Yabu X OC ( Yabu aya or YOU )

Rating, Genre: PG, Romance (?)
Warning: Agak lebay..=P

Disclaimer: I just own the plot


            Namaku Aya, Yabu Aya. Ya, aku adalah istri dari Yabu Kouta, seorang Leader sebuah group boyband paling terkenal di jepang. Kami menikah sudah sejak 3 tahun yang lalu, ketika Hey!say!jump masih belum seterkenal sekarang. Dulu, di awal-awal pernikahan semua berjalan dengan baik, kami hidup dengan sangat bahagia. Karena jadwal Hey!Say!Jump tidak begitu padat, Kouta masih bisa meluangkan waktu untukku. Walau hanya sekedar tinggal dirumah seharian, tapi kami bahagia karena bisa menghabiskan waktu bersama di akhir minggu. Namun sekarang, Kouta terlalu sibuk  dengan jadwal konser, latihan, dorama, dan shooting acara tv . Bahkan ia akan memulai debut solonya.
“ Sayang, aku punya kabar gembira buat kamu. Musim Panas nanti aku bakalan debut solo. Aahh, aku seneng banget, akhirnya impianku selama ini tercapai.” Ucapnya di telepon ketika itu.
Aku diam. Aku bingung harus jawab apa ketika itu, senang? Ya, aku senang karena aku tahu itu impiannya sejak awal. Dan sejak kami masih berpacaran, ia sering sekali membicarakan keinginannya itu. Namun disisi lain aku juga benci dengan kabar ini, itu artinya aku akan semakin ditinggal olehnya dan merasa kesepian.
“Sayang? Kok kamu diem aja? Gak seneng yah?” tanyanya.
“ Gak kok. Aku seneng banget. Aku kaget jadi gak tahu mau ngomong apa. Selamat ya sayang”  Balasku dengan suara bahagia yang dibuat buat. Kou, maaf aku berbohong lagi

Tadaima...” 
Aku terkejut mendengar suara yang tidak asing yang membuyarkan lamunanku dan bergegas menuju genkan.
 “Okaeri, Eh? Ada apa pulang cepat?” tanyaku heran. Ini baru pukul 22.00 dan dia sudah pulang itu merupakan hal yang aneh.
“ Kenapa? Kerjaan ku hari ini lebih cepat dari biasanya jadi pulang cepet deh ” Ucapnya sambil tersenyum dan memberikan tasnya kepadaku yang masih terbengong-bengong melihat dia ada di hadapanku. Ya, biasanya aku hanya bisa memandangi wajah tidurnya karena biasanya ketika aku berangkat kerja dia masih tertidur karena baru pulang jam 3 pagi.
Aku pun berjalan dibelakangnya sambil tersenyum bahagia. Melihat dia ada dihadapanku sekarang, sepertinya melupakan segala kekesalan yang aku rasakan. Apalagi senyum itu, senyum yang tak dimiliki oleh siapapun yang bisa membuatku nyaman berada disisinya.
“ Aah, Tsukaretaa..Ne, Hari ini masak apa? Aku lapar.” Tanyanya tiba-tiba sambil meregangkan badannya di sofa. Jarang sekali ia menanyakan makan malam, mungkin sejak 6 bulan yang lalu kami tidak pernah makan malam bersama.
“ Eh? Aku tidak masak malam ini. Memangnya kamu belum makan? Biasanya kan makan diluar bareng Kei dan Hika” tanyaku.
“ Sudah beberapa bulan ini aku tidak makan bersama mereka, kamu tahukan mereka sekarang sudah tinggal bersama pasangan mereka masing-masing jadi mereka lebih suka makan di rumah.”
Mendengar kata-kata itu aku serasa ingin bicara “Apa kamu tidak memiliki perasaan seperti itu juga Kou?”
Ya, Hikaru akan menikah dengan Reiya sahabat kecilnya tahun depan, namun mereka sudah tinggal bersama sejak 3 bulan yang lalu. Sedangkan Inoo sudah menikah setahun yang lalu bersama Luna teman semasa kuliahnya.
“ Kamu mau mandi dulu?”
“ Iya, aku mau berendam. Hari ini lelah sekali”
“ Baiklah aku nyalakan air setelah itu aku akan masak. Kamu mau makan apa?” Tanyaku sambil duduk disebelahnya.
“ Apapun. Terserah kamu saja” Ucapnya sambil tersenyum dan menyenderkan badannya kepadaku. Ya tuhan entah sudah berapa lama aku tidak merasakan perasaan sebahagia ini.
“ Hmm..Baiklah. Aku mau ke kamar mandi dulu nyalain air buat kamu” ucapku sambil tersenyum dan mengusap kepalanya.
Aku bergegas untuk pergi namun Kouta menarikku sehingga aku terjatuh ke sofa. Lalu ia mendekatkan wajahnya kehadapanku dan berkata “ Terima kasih sudah menjadi istri yang baik dan sabar untukku dan maaf aku sudah menjadi suami yang buruk untukmu”  lalu ia menciumku dengan lembut. Aku hanya bengong terpaku dan terkejut. Wajahku sepertinya memerah dan terasa panas. Kouta melepaskan ciumannya dan tersenyum memandangiku dan mengelus rambutku.
“ Kou, aku tidak pernah merasa kamu adalah suami yang buruk untukku. Apapun yang terjadi kamu tetap suami terbaikku.” ucapku membalas membelai rambutnya.”I Love You Kou” Ucapku sambil memeluknya. Aku tidak dapat menahan air mataku, entah sudah berapa lama aku tidak mengalami moment seperti ini. Aku sangat merindukan moment ini, akupun memeluknya semakin erat dan tak dapat menahan isakan tangisku.
Kouta melepaskan pelukannya dan melihat wajahku. “ Hei, Kamu kenapa nangis?” Ucapnya dengan wajah panik dan menyeka air mata dipipiku
“ Aku hanya merindukan saat–saat seperti ini. Entah sudah berapa lama aku tidak merasakan hangatnya pelukanmu Kou” Ucapku sambil tertunduk.
“ Sayang, Maaf yah aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku sehingga tidak meluangkan waktu bersamamu. Aku juga berpikir mungkin kamu juga sibuk dengan pekerjaan kamu dan dengan posisi yang sekarang sedang kamu jalani. Aku gak mau ganggu kesibukan kamu. Makanya aku pikir, akan lebih baik kalau aku menyibukkan diri juga” Jelasnya dengan suara lembut yang sudah hampir enam bulan tidak ku dengar.
“ Kou, tidak seharusnya kamu seperti itu. Aku istrimu, kalau kamu merasa tidak nyaman dengan keadaan seperti ini dan ingin aku berhenti bekerja, aku siap. “
“ Aku tidak bilang seperti itu. Aku hanya ingin melihat kamu bahagia. Aku tahu, pekerjaan itu sangat penting bagimu kan? Aku tahu menjadi pemimpin redaksi adalah impianmu dari dulu. Aku tidak ingin merusak itu” Ucapnya sambil mengelus pipiku. Malam itu dia begitu lembut.
“ Kou, aku sudah 2 tahun menduduki jabatan itu. Dan aku rasa sudah cukup aku merasakan apa pekerjaan ini. Kalo memang kamu menginginkan aku untuk berhenti, aku akan menurutinya. Aku ingin menghabiskan waktu bersama mu. Karena gak ada yang lebih aku butuhin saat ini selain kamu.” Balasku.
“ Kamu yakin bisa tenang dirumah tanpa melakukan apapun?” Tanyanya yang begitu mengetahui aku adalah orang yang sangat cinta bekerja dan tidak bisa tinggal dirumah saja.
“ Aku yakin. Walaupun aku tinggal dirumah, aku masih bisa menulis kan. Dan aku masih bisa bekerja sambil melayanimu” Ucapku sambil tersenyum menggodanya.
Kouta tersenyum. “ Baiklah kalo memang keputusanmu seperti itu. Aku mendukung apapun yang kamu inginkan.”

Aku mengangguk. Ia memelukku lagi “I love you Aya”
“I love you too Kou”
 -The End-

 Makasih yang udah baca...Mohon komennyaa...berhubung ini Fic pertama, aku ngarepin banget pendapat dari kalian..:)